Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu ranting dari Ilmu Alam, Ilmu Thobi’ah, atau Fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan setimbang terhadap perubahan temperatur, tekanan, volume, dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada empat konsepsi empiris, yaitu: hukum ke nol, pertama (yang berkaitan dengan kerja suatu sistem), kedua, dan ketiga Termodinamika. Oleh karena itu, sebagian ahli menyatakan, Termodinamika merupakan ranting Fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dan kerja. Ada dua pendapat mengenai pemanfaatan Termodinamika. Versi pertama datang dari Fisikawan dan Kimiawan. Mereka lebih condong menggunakan Termodinamika untuk meramalkan dan menghubungkan pelbagai sifat zat di bawah pengaruh kalor dan mengembangkan data termodinamis. Versi kedua berasal dari para Insinyur (Engineer). Mereka lebih condong menggunakan data termodinamis dan gagasan dasar ketetapan energi serta produksi entropi untuk menganalisis perilaku sistem yang kompleks. Secara umum Termodinamika dapat dimanfaatkan untuk: 1. menjelaskan kerja beberapa sistem termodinamis. 2. menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan. 3. menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis sama sekali tidak mungkin dapat bekerja. 4. landasan teoritis para Insinyur perencana dalam mendisain suatu sistem termodinamis; misalnya: motor bakar, pompa termal, motor roket, pusat pembangkit tenaga listrik, turbin gas, mesin pendingin, kabel transmisi superkonduktor, LASER daya tinggi, dan mesin pemanas surya.
Termodinamika memusatkan perhatiannya pada faham mengenai:
1. ketetapan energi.
2. ketetapan entropi, dalam arti, proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat
terjadi, namun proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi.
3. entropi yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah daya berguna maksimum
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber energi untuk melakukan kerja.
0 komentar:
Posting Komentar