Jumat, 13 Maret 2015

Konsep Temperatur dan Hukum ke Nol Termodinamika "bagian 3"

Proses sebaliknya adalah perubahan fase gas ke fase cair dan dari fase cair ke fase padat. Perubahan dari fase gas ke fase cair zat melepaskan kalor dan temperaturnya turun. Dalam perubahan fase ini dikenal titik embun dan kalor yang terlibat di dalamnya disebut kalor pengembunan. Proses perubahan fase gas ke fase cair disebut mengembun. Sedangkan pada proses perubahan fase cair ke fase padat dikenal titik beku dan kalor yang terlibat di dalamnya disebut sebagai kalor pembekuan. Proses perubahan fase cair ke fase padat disebut membeku. Jika kondisi alam memungkinkan, maka fase gas dapat berubah langsung ke fase padat atau sebaliknya. Perubahan dari fase gas ke fase padat disebut menyublim. Dalam peristiwa menyublim dikenal titik sublimasi dan kalor yang terlibat di dalamnya disebut kalor sublimasi. Sedangkan perubahan dari fase padat ke fase gas disebut melenyap (ada orang yang menyebut menyublim). Dalam peristiwa melenyap dikenal titik lenyap (ada orang yang menyebut titik sublimasi) dan kalor yang terlibat di dalamnya disebut kalor pelenyapan (ada orang yang menyebut kalor sublimasi). Dari uraian tersebut di atas dikenal temperatur tetap pada perubahan fase zat, yaitu: 1. titik embun = titik uap 2. titk lebur = titik beku dan 3. titik sublimasi = titik lenyap. Dari uraian tersebut di atas juga dikenal istilah kalor laten, yaitu kalor yang diperlukan atau dilepaskan pada saat perubahan fase zat. Kalor laten tersebut adalah: 1. kalor pengembunan = kalor penguapan 2. kalor lebur = kalor beku dan 3. kalor sublimasi = kalor pelenyapan.
Konsep temperatur juga dapat difahami melalui ilustrasi berikut.



Gambar 2.4 melukiskan adanya partikel udara dalam suatu wadah. Masing-masing partikel udara mempunyai massa = m dan kecepatan = v. Partikel udara bergerak kesana-kemari, bertumbukan dengan partikel lainnya dan bertumbukan pula dengan dinding wadahnya. Andaikan tumbukan yang terjadi lenting sempurna, maka kelajuan partikel udara adalah tetap, cuma arahnya yang berubah. Partikel udara punya massa dan bergerak dengan kecepatan tertentu, maka partikel udara mempunyai momentum sebesar p = mv dan mempunyai energi kinetik sebesar  
Ek = ½m v 2
Andaikan jumlah total massa partikel udara dalam wadah adalah M dan kecepatan rataratanya adalah vave, maka energi kinetik total partikel udara dalam wadah adalah EK = ½ mvave2

Akibat gerakan partikel udara dalam wadah, maka udara mempunyai temperatur sebesar T. Harga tempertaur ini sebanding dengan energi kinetik total partikel udara dalam wadah, yaitu:
T = ⅔ EK / k = ⅓ M vave2 / k . . . . . (2.4) 


dengan k = konstante Boltzmann = 1,37 x 10 –16 erg / atom K = 1,37 x 10 –16 erg / mole K = 1,36 x 10 –25 L atm / mole K = 1,38 x 10 –23 J / mole K.

Related Posts:

  • Wujud Zat Wujud zat  merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan. Secara historis, pembedaan ini dibuat berdasarkan p… Read More
  • Cara Kerja Kulkas Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik,… Read More
  • Prinsip Kerja AC  Cara Kerja Air Conditioner( AC ) Prinsip Kerja ( AC ) Pada umumnya AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan menguap d… Read More
  • Kalorimetri Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.  Proses dalam kalori… Read More
  • GAS IDEAL A. Gas Ideal Sifat – sifat gas ideal adalah : 1. Gas terdiri dari partikel yang sangat banyak jumlahnya. 2. Partikel gas selalu bergerak dengan ar… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com